Rabu, 27 Agustus 2008

proposal Ramadhan

LEMBAR PENGESAHAN

PANITIA PELAKSANA 
MOVEMENT RAMADHAN UNTUK ISLAM INDONESIA
“Mengurai Kembali Peran Pondok Pesantren dalam
 Membentuk Civic Society”







NUR AINI
Ketua Panitia 






LIA YUNITASARI
Sekretaris 

Mengetahui,






AGUS RIZA HISFANI
Ketua PK. PMII AR-ROSYID 

Mengetahui






AHMAD JUNAIDI
Ketua Umum PC. PMII Surabaya 

TERM OF REFERENCE

MOVEMENT RAMADHAN UNTUK ISLAM INDONESIA
“Mengurai Kembali Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Civic Society”
PENGURUS KOMISARIAT PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA “AR-ROSYID” CABANG SURABAYA


I.DASAR PEMIKIRAN
Di tengah semangat peringatan seabad kebangkitan nasional saat ini, kita patut merefleksikan kembali rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Cetusan berbangsa satu: bangsa Indonesia, berbahasa satu: bahasa Indonesia, bertanah air satu, tanah air Indonesia seolah hanya menjadi slogan. Rasa nasionalisme yang telah dipupuk selama seabad ternyata belum mampu merekatkan ikatan kebangsaan. Disintegrasi, konflik horizontal yang berbentuk perpecahan antar suku, kelompok, etnis serta perseteruan atas nama agama menjadi bukti nyata akan kerapuhan ikatan rasa nasionalisme yang dimiliki.

Kondisi yang seperti ini memang tidak terjadi secara tiba-tiba. Kerapuhan rasa nasionalisme ini terkait dengan dominasi dan hegemoni negara serta pemahaman keagamaan yang tidak berangkat dari realitas keberagaman yang terjadi di masyarakat. Padahal sebagaimana kita ketahui, masayarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majmuk , baik etnis, tradisi, kultur maupun kepercayaan. Ketika keniscayaan keberagaman ini dihilangkan, maka semangat kritis akan tercerabut dari masyarakat. 

Kembali pada permasalahan agama. Islam di Indonesia yang selama ini tampil dalam format cultural yang santun dan dan penuh keramahan telah dirusak oleh sekelompok orang yang mengatas namakan agama memaksakan kehendaknya. Islam Tradisiolis telah dijauhkan dari relitas ke-Islam-an ala Indonesia. Dimana kelompok radikal dan fundamental telah mewariskan bentuk baru teologinya. Mereka menjadi ahistoris dengan sejarah kultur ke-Islam-an di Indonesi dan mencoba menggunakan tafsir timur tengah dalam menerjemahkan teks agama. Dalam memaknai teks suci kelompok ini cenderung skriptualis (qauliyah). Padahal dalam langgam mayoritas (jumhur ulma) Indonesia, pendekatan keagamaan cenderung menggunakan pendekatan subsansialis (Qauniyah) yang menghargai keragaman budaya, kultur dan lain sebagainya.

Pertahanan terakhir Islam Indonesia yang masih menghormati budaya, kultur dan sebagainya adalah Pondok pesantren yang mampu membentuk karakter civic society (Martin Van Bruinessen: NU; Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru) yang memiliki paradikma sebagaimana mereka menghormati budaya, kultur dan sebagainya. Namun pondok pesantren kinipun kembali dihadapkan pada masa transisi antara tradisionalis dengan modernis ditengah-tengah geopolitik, geobudaya, geokultur internasional. Berangkat dari pemikiran diatas, kami bermaksud mengadakan acara: Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia yang akan diselenggarakan pada bulan Ramadhan 2008.




II.TUJUAN
Diselenggerakannnya acara “Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia” ini dimaksudkan dengan tujuan antara lain:
1.Sebagai medium untuk mengurai sejarah Pondok Pesantren.
2.Sebagai sarana refleksi Pondok Pesantren dalam rangka mewujudkan spirit kebangsaan kaum bersarung (santri).
3.Merumuskan paradigma baru gerakan kaum bersarung (santri) di Indonesia. 

III.LANDASAN KEGIATAN
Pelaksaksanaan kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan sebelumnya. Karenanya kami memakai landasan kegiatan sebagaimana berikut :
1.AD/ART PMII
2.Rekomendasi RAKER PK. PMII AR-ROSYID Periode 2008 – 2009.
3.Hasil-hasil Rapat Pimpinan PK. PMII AR-ROSYID Periode 2008 – 2009.

IV.TEMA DAN POKOK BAHASAN
Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia bertemakan : “Mengurai Kembali Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Civic Society” adapun pokok bahasan dalam Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia ini sebagai berikut:

A.Buka bersama di Pon.Pes Nyai Hj. Ashfiyah Surabaya 
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Namun berkah yang ada pada bulan Ramadhan ini tidaklah datang begitu saja tanpa usaha yang keras. Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia “Mengurai Kembali Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Civic Society” sebagai narasi besar program kami. 

Kami awali kegiatan ini dengan buka bersama di Pon.Pes Nyai Hj. Ashfiyah dengan maksud membangun emosional antara mahasiswa dengan santri. Keterjalinan emosional ini akan melahirkan kerjasama dalam membangun serta mengembangkan Civic Society. Terlebih memberikan gambaran pada santri pondok pesantren Nyai Hj. Ashfiyah yang memang kebanyakan berasal dari masyarakat golongan bawah.“Membangun Nalar Aristoteles Menuju Hati Muhammad SAW.” merupakan tema yang akan dipaparkan dalam bentuk ceramah keagamaan oleh KH. Khozin Ridwan (Pengasuh Pon.Pes Nyai Hj. Ashfiyah Surabaya), H. ARIF AFANDI (Wakil Wali Kota Surabaya), H. MUSAFA ROUF (Ketua DPRD Surabaya) dan H. IMAM NAHRAWI (Anggota DPR-RI)  
   
B.Diskusi Panel
1.Diskusi Panel Sessi I: “Sejarah Pondok Pesantren ditengah Prahara Hindu dan Budha di Indonesia”. Sebelum Islam mampu membumi dan mendominasi agama yang ada di Indonesia, agama yang dulu hadir di Indonesia adalah dinamisme dan animisme yang kemudian berkembang menjadi Hindu dan Budha. Sebagaian kecil dari sejarah masuknya Islam kebumi Nusantara (nama sebelum Indonesia) dibawa oleh saudagar Arab m,elalui jalur perdagangan, kemudian para saudagar tersebut mendirikan padepokan yang ternyata menjadi cikal-bakal Pondok Pesantren sebagai system pengembangan pendidikan agama Islam. Benarkah sejarah mencatat demikian? Atau Islam sebenarnya disebarkan ke-Indonesia melalui kekerasan (terorisme ; yang sering dituduhkan Amerika Serikat)?. Diskusi Panel pada tema ini akan dihantarkan oleh Eko Taranggono, M.Ag (Mabinkom PK. PMII AR-ROSYID), Badrut Tamam (Ketua Umum PKC. PMII Jawa Timur) dan Fahmi al-Mursidy (Mantan Ketua Kombes. PMII IAIN)
2.Diskusi Panel Sessi II: “Eksistensi Pondok Pesantren diera Globalisasi”.Pondok Pesantren sebagai sebuah lembaga Pendidikan Agama Islam dari zaman kezaman telah mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari system pembelajarannya, struktur bangunannya bahkan relasi-relasi kuasanya. Era Globalisasi yang menuntut persaingan profesionalisme disegala sector ekonomi, pendidikan, social dan politik sedikit banyak mempengaruhi perkembangan pondok pesantren itu sendiri, karena pondok pesantren merupakan bagian dari sector diatas. 
Banyak sekali permasalah pondok pesantren yang kemudian perlu kita kaji bersama, terutama pondok pesantren yang diperuntukkan bagi santri yang ekonominya lemah. Karenanya pondok pesantren harus mampu memberikan pewacanaan baru serta relasi-relasi kuasa yang mampu menopang eksistensi pondok pesantren itu sendiri. Dalam rangka mendiskusikan tema diatas, akan dihadirkan Suharsono, M.PdI (Mabinkom PK. PMII AR-ROSYID) Izzudin (PKC PMII Jawa Timur) dan A. Junaidi (Ketua Umum PC. PMII Surabaya)

3.Diskusi Panel Sessi III: “Peran Politik Santri Dalam Kontestasi Politik Reformasi”. Seabad kebangkitan Nasional ternyata belum menjadikan kita sebagai bangsa yang mandiri, baik secara politik, ekonomi ataupun budaya. Teriakan merdeka yang telah dikumandankan para pemuda sejak 100 tahun yang lalu, ternyata kalah oleh dominasi kapitalisme liberal yang menggurita dan merontokkan sendi-sendi kebangsaan yang kita miliki. Budaya konsumtif telah mampu mengalahkan budaya gotong royong, dan nilai-niali kebudayaan lainnnya yang telah terbukti mampu menjadi penyangga nasionalisme kita sejak ratusan tahun yang lalu. 
Ketika menelisik terbentuknya Negara yang kemudian disebut “INDONESIA” peran politik Santri dapat kita temukan dalam Pancasila, tepatnya sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini dilakukan bukan hanya sebuah kebetulan, melainkan melalui diskusi panjang serta pewacanaan yang matang dari kaum bersarung (santri). Bila Santri mampu mengambil peran central gerakan pada awal serta pembentukan Negara, bagaimana peran politik Santri dalam kontestasi politik reformasi ?. Diskusi ini dimaksudkan untuk membangun kembali kesadaran berpolitik santri agar mampu membaca perkembangan politik serta kembali menjadi sentral politik yang dulu pernah diraih. Dalam usaha ini kami mencoba menghadirkan Khoirul Amin. S.Ag (Mabinkom PK. PMII AR-ROSYID), Salam al-Barara (PB. PMII), dan Afnan Hidayat (PB. PMII) 

C.Café Intelektual Ramadhan
Café Intelektual merupakan program prioritas PK. PMII AR-ROSYID dalam menumbuhkan kesadaran dan membangun budaya baca dan diskusi mahasiswa yang ditransformasikan kepada santri sebagai kaum agamawan. System semi perpustakaan menjadi pilihan kami untuk memasifkan gerakan tekstual (baca tulis) sekaligus kontekstuial (kajian, diskusi, seminar, dll). Café Intelektual akan diawali pada bulan Ramadhan dengan mengambil waktu yang strategis, yaitu jam-jam sebelum buka puasa dan setelah shalat tarawih yang kemudian dilanjutkan dengan kajian-kajian terhadap buku-buku yang telah dibaca oleh mahasiswa dan santri serta mencoba untuk membaca hal-hal yang terjadi, baik berkenaan dengan social, budaya, agama, ekonomi alam dan politik, sebagaimana termaktub dalam Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. 


Sebagai langkah awal, Café Intelektual ini dibuka full pada bulan Ramadhan dengan melibatkan anggota PMII Komisariat AR-ROSYID dan santri Pon.Pes Nyai Hj. Ashfiyah, hal ini menurut kami merupakan usaha penyelamatan budaya membaca dan diskusi di lembaga yang banyak mencetak agamawan unggul serta politikus gaul dan amanah. 

Akulturasi teks dengan konteks yang hampir secara bersamaan, akan mampu mengembalikan hirra terhadap santri dan mahasiswa terhadap kajian-kajian yang lama terpendam, seperti kajian manhaj epistemology (ushul fiqh) para imam dalam menentukan fiqh, kajian teologi, kajian filsafat yang banyak diharamkan di pondok pesantren. Dari kajian tersebut kemudian dicoba untuk ditarik pada realitas social, kultur, ekonomi, pendidikan, politik, dan lain sebagainya yang terjadi di local Pondok pesantren, regional serta nasional.  

V.PENYELENGGARA
Acara Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia ini akan diselenggarakan oleh PK. PMII AR-ROSYID Cabang Surabaya. Dengan susunan panitia sebagaimana terlampir.

VI.PESERTA
Peserta Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia ini berjumlah 150 orang yang berasal dari anggota PMII Komisariat AR-ROSYID dan Santri Pondok Pesantren Nyai Hj. Ashfiyah Surabaya.

VII.BENTUK ACARA
Acara ini diawali dengan buka bersama anggota PMII Komisariat AR-ROSYID dengan Santri Pondok Pesantren Nyai Hj. Ashfiyah. Acara dilanjutkan dengan Pembukaan Café Intelektual Ramadhan yang kemudian secara beruntun akan dilanjutkan dengan Diskusi Panel. Pada acara ini peserta ditempatkan sebagai pembicara aktif, namun demikian ada beberapa nara sumber ahli yang akan memperkaya wawasan dan mempertajam strategi gerakan mahasiswa dan santri.

VIII.WAKTU DAN TEMPAT
Acara ini akan digelar selama bulan Ramadhan yang diawali dengan pembukaan pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 6 September 2008
 Tempat : Pondok Pesantren Nyai Hj. Ashfiyah Surabaya.

IX.SUSUNAN ACARA
Susunan acara Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia sebagaimana terlampir.

X.PENDANAAN
Pendanaan yang dimaksud dalam proposal ini adalah segala biaya yang dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana yang diperoleh melalui jalan yang tidak terikat dan halal sebagaimana terlampir. Adapun sumber dana diperoleh dari :
A.Kas PK. PMII AR-ROSYID Surabaya
B.Iuran Anggota PMII Komisariat AR-ROSYID
C.Donatur yang tidak mengikat





 
XI.PENUTUP
Akan menjadi sebuah kebanggaan bila kita mampu menjadikan diri kita sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa yang dalam membentuk masyarakat sejartera dalam segala aspek. Demikian proposal ini kami buat dengan yang sebenar-benarnya.
Kirannya menjadi maklum bila ada kesalahan dalam penulisan, namun esensi dari semuanya adalah tatap masa depan yang cerah. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih 

 Surabaya, 20 Agustus 2008

Panitia Pelaksana Movement Ramadhan Untuk Islam Indonesia 
“Mengurai Kembali Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Civic Society”





NUR AINI
Ketua Panitia 





LIA YUNITASARI
Sekretaris 
Mengetahui,





AGUS RIZA HISFANI
Ketua PK. AR-ROSYID 

Mengetahui





AHMAD JUNAIDI
Ketum PC. PMII Surabaya

Lampiran I


SUSUNAN PANITIA PELAKSANA
MOVEMENT RAMADHAN UNTUK ISLAM INDONESIA 
“Mengurai Kembali Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Civic Society”


Pembina : Prof. DR. Djamaluddin Miri, Lc., MA. (Mabinkom PK. PMII AR-
  ROSYID)
Pelindung : Ahmad Junaidi (Ketua Umum PC. PMII Surabaya)
Penanggungjawab : Agus Riza Hisfani (Ketua PK. PMII AR-ROSYID)
Pelaksana :

Ketua : Nur Aini 
Sekretaris : Lia Yunitasari
Bendahara : Julianah
Seksi-seksi :

Seksi Acara
1.M. Kirom
2.Sabik
3.Ulil Amriyah 
4.Ajat Muji Sukma
Seksi Konsumsi
1.Yuni Rahmawati
2.Sholihuddin
3.Fuadul Lutfi
4.Nur Hidayat


Seksi Humas
1.Wahyudi
2.Farid al-Farisy
3.Arif Rahman
4.Khoirul Amin

Seksi Publikasi & Dokumentasi
1.Musa al-Khadiri
2.Taufiq Hidayat
3.Danang Pribadi
4.Alfan Humaini


Seksi Akomodasi
1.Yunita Rosyidah
2.Sholikhul Hadi
3.Bactiar Qomaruddin
4.Umi Jadidah
Seksi Perlengkapan
1.Ajat Muji Sukma
2.Wibowo
3.Safiul Anam
4.Khoirul Huda

Lampiran II 

HARI/PUKUL
KEGIATAN/MATERI
PEMBICARA
Pj
Sabtu, 6 September 2008



16.30 – 16.50
Pembukaan 
Ahmad Junaidi (Ketum PC. PMII Surabaya)

16.50 – 18.00
Ceramah Agama
KH. Khozin Ridwan (Pengasuh Pondok Pesantren Nyai Hj. Ashfiyah Surabaya)

18.00 – 18.30
Buka bersama
-
PK. PMII AR-ROSYID
18.30 – 19.00
Jama’ah sholat Maqrib 
Ustadz Amilan, S.PdI 

19.00 – 20.30
Jama’ah sholat Tarawih
Ustadz Syamsuri, S.PdI

20.30 – 21.00
Open House Café Intelektual
Agus Riza Hisfani (Ketua PK. PMII AR-ROSYID)
Dept. Kewiraswastaan
Minggu, 7 September 2008



21.00 – 23.00
Diskusi Panel sessi I :
“Sejarah Pondok Pesantren ditengah Prahara Hindu dan Budha di Indonesia”
1.Eko Taranggono, M.Ag (Mabinkom PK. PMII AR-ROSYID)
2.Badrut Tamam (Ketua Umum PKC. PMII Jawa Timur)
3.Fahmi al-Mursidy (Mantan Ketua Kombes. PMII IAIN)
Dept. Intelektual dan Jurnalistik
Minggu, 14 September 2008



16.30 – 16.50
Pembukaan 
KH. Khozin Ridwan (Pengasuh Pondok Pesantren Nyai Hj. Ashfiyah Surabaya)

16.50 – 18.00
Pencerahan Spiritual 
H. Arif Afandi (Wakil Walikota Surabaya)

18.00 – 18.30
Buka bersama
-

18.30 – 19.00
Jama’ah sholat Maqrib 
Ustadz Tirmidzi, S.PdI 

19.00 – 20.30
Jama’ah sholat Tarawih
Ustadz A. Wahib, S.H, S.PdI

20.30 – 21.00
Istirahat


19.00 – 20.30
Pembacaan tatib
Pembacaan Nasional


20.30 – 21.00
Istirahat 


21.00 – 23.00
Diskusi Panel sessi II :
“Eksistensi Pondok Pesantren 
diera Globalisasi”
1.Suharsono, M.PdI (Mabinkom PK. PMII AR-ROSYID) 
2.Izzudin (PKC PMII Jawa Timur)
3.A. Junaidi (Ketua Umum PC. PMII Surabaya)
Dept. Kaderisasi dan Pelatihan 
Minggu, 21 September 2008



16.30 – 16.50
Pembukaan 
H. Zainun (Ketua YPS AR-ROSYID Surabaya)

16.50 – 18.00
Pencerahan Spiritual 
H. Musyafa’ Rouf (Ketua DPRD Surabaya)

18.00 – 18.30
Buka bersama
-

18.30 – 19.00
Jama’ah sholat Maqrib 
Ustadz Zainuri, S.PdI 

19.00 – 20.30
Jama’ah sholat Tarawih
Ustadz Ali Nastain, S.PdI

20.30 – 21.00
Istirahat


21.00 – 23.00
Diskusi Panel sessi III :
“Peran Politik Santri Dalam Kontestasi Politik Reformasi”
1.Khoirul Amin. S.Ag (Mabinkom PK. PMII AR-ROSYID) 
2.Salam al-Barara (PB. PMII)
3.Afnan Hidayat (PB. PMII)
Dept Advokasi dan HAM
Minggu, 28 September 2008



16.30 – 16.50
Pembukaan 
KH. Khozin Ridwan (Pengasuh Pondok Pesantren Nyai Hj. Ashfiyah Surabaya)
PK. PMII AR-ROSYID 
16.50 – 17.50
Pencerahan Spiritual 
H. Imam Nahrawi (Anggota DPR-RI)

17.50 – 18.00
Penutupan 
Ahmad Junaidi (Ketum PC. PMII Surabaya)

18.00 – 18.30
Buka bersama
-

18.30 – 19.00
Jama’ah sholat Maqrib 
Ustadz Abdul Qohar, M.PdI 

19.00 – 20.30
Jama’ah sholat Tarawih
Ustadz Ahmadun, S.PdI


NB.: - Café Intelektual Ramadhan akan dilaksanakan setiap hari selama bulan Ramadhan. 
- Kajian dari hasil baca diCafe Intelektual akan didiskusikan setiap hari rabu pada bulan ramadhan.  

Lampiran III

ANGGARAN KEGIATAN
MOVEMENT RAMADHAN UNTUK ISLAM INDONESIA 
“Mengurai Kembali Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Civic Society”


No
Nama Barang
Frekeunsi
Satuan
Jumlah
A
Transportasi




1. Panitia Lokal
1 Paket
300.000,-
300.000,-

2. Kirim Undangan
1 Paket
50.000,-
50.000,-

Jumlah


350.000,-





B
Akomodasi




1. Rental Komputer
1 Paket
1.000.000,-
1.000.000,-

2. Sewa Kamera digital
1 Paket
200.000,-
200.000,-

Jumlah


1.200.000,-





C
Publikasi dan Dokumentasi




1. Backdrop
2 Buah
350.000,-
700.000,-

2. Spanduk rentang
2 Buah
100.000,-
200.000,-

5. Cetak Foto
1 Paket
250.000,-
250.000,-

8. Dekorasi Podium
1 Paket
500.000,-
1.250.000,-

Jumlah


1.400.000,-





D
Kesekretariatan




1. Cetak Undangan
30 Eksm
4.000,-
120.000,-

2. Cetak Proposal
15 Eksm
10.000,-
150.000,-

3. Kaos Panitia
28 Potong
30.000,-
840.000,-

4. Kertas HVS
1 Rim
35.000,-
35.000,-

5. Tinta Print
2 Paket
45.000,-
90.000,-

6. Stempel Panitia
1 Buah
50.000,-
50 000,-

7. Copy Materi Diskusi Panel
6750 lembar
100,-
675.000,-

8. Boardmarker
15 Pcs
6.000,-
90.000,-

9. Tinta Stempel
1 Buah
10.000,-
10.000,-

10. Amplop Surat
2 Pak
15.500,-
36.000,-

11. Lakban
3 Buah
7.500,-
22.500,-

12. Isi Staepler besar & kecil
2 buah
4.500,-
9.000,-

Jumlah


2.127.500,-





E
Konsumsi




1. Snack Pembicara
3 Paket
200.000,-
600.000,-

2. Snack Peserta Diskusi Panel
450 Buah
2.000,-
900.000,-

3. Buka bersama
150 bungkus x 3
7.000,-
3.150.000,-

6. Air minum gelas
24 Kardus
12.000,-
280.000,-

7. Air minum botol kecil
3 Kardus
20.000,-
60.000,-

Jumlah


 4.990.000,-





F
Perlengkapan




1. Sound 
1 Paket
250.000,-
250.000,-

2. Mixcer 
1 Paket
75.000,-
75.000,-

Jumlah


325.000,-
Jumlah Total
10.392.500,-